Breaking News
Loading...
Selasa, 15 Juni 2010

Ini mungkin sebuah cerita kisah nyata atau kalau di film-film biasanya ada tulisan berdasarkan kisah nyata atau True Story. Pada Zaman dahulu kala loh kok jadi dongeng pada hal katanya kisah nyata, "bercanda" biar yang baca agak sedikit bingung, oke mulai sedikit serius. Ini merupakan kisah perjalanan saya dalam perjuangan untuk menyambung nafas organisasi. Pada hari senin teapatnya tanggal 7/6/10, saya dan Ketum HMI Cab. BULAKSUMUR, Bayu A.M., melakukan perjalanan ke Jakarta ibukota Negara ini yang nama Negaranya belum berubah yaitu INDONESIA.

Ke Jakarta aku kan kembali, itu merupakan penggalan sebuah lagu tempo dulu, alias jadul (wkwkwkwkwk). Perjalanan ini mengunakan Kereta Api, dimana ini pertama kalinya saya naik kereta api dimana ada perasaan senang-takut (macem-macem pokonya). Kereta api yang saya naiki adalah kereta api Senja Utama, tapi ada sedikit yang buat saya was-was karena kami naik kereta api tanpa beli tiket alias penumpang gelap yang ngak keliatan, supaya keliatan harus makai penerangan super terang karena kami memakai jurus tanpa terlihat (ngarang), kelakuan ini sedikit bertolak belakang dengan keinginan saya, karena baru naik kereta api pertama langsung buat ulah tapi ngak apa-apalah biar jadi cerita di ini blog (wkwkwk). "singkat cerita" Setelah kereta berjalan saya mulai was-was karena kami naik kereta api tanpa tiket apa lagi ketika kondektur kereta api mulai melakukan pemeriksaan tiket, dan akhirnya sampailah ketempat kami sempat ada adu argumen (marah) antara Ketum dan Kondektur Kereta untuk melakukan tawar menawar, pada saat itu seluruh mata cuma matanya aja ya yang ada digerbong dimana kamiu berada tertuju kepada kami, mata-mata itu seakan berbicara "emang mata bisa ngomng" buat ulah aja ni dua orang, kami boleh naik kereta asalkan duduk di bordes dan bayar setengah harga tiket dan kami pun menyangupi, bukan karena kgk ada duit tapi mau cari murah tapi gara-gara cari murah Ketum harus membayarnya dengan kehilangan HPnya karena tidak hati-hati dalam kereta. Kami sampai di jakarta selasa pagi/subuh di stasiun senen gw ada pikiran knapa stasiun senen buka di hari selasa (wkwkwkwkwkwkwk). Dari stasiun senen kami menuju Salemba untuk tempat tinggal kami selama dijakarta, ternyata tempat tinggal kami selama dijakarta adalah rumah SEKJEND PB HMI Bang Ahmad Nasir Siregar. 

Selama diJakarta banyak hal yang saya pelajari yaitu gimana berorganisasi di tingkat Nasional, Startegi Loby-loby (BABIBU=Basa Basi Busuk), dan perjuangan untuk oragnisasi. Dijakarta juga untuk petama kalinya saya menginjakkan kaki di gedung MPR/DPR/DPD yang katanya tempat para wakil rakyat. Sungguh menakjubkan memang arsitekturnya, pengamanannya, wakil rakyatnya, wartawannya dan masih banyak lagi yang ada disana. Momen itu juga ngak saya lewatkan bersama Ketum kami langsung melakukan aksi foto-foto seperti foto model majalah flora dan fauna. Selama kami disana kami melakukan perjalanan atau menaiki kendaraan Bus Way, Metro Mini dan satu lagi yang paling diandalkan yaitu Kaki alias jalan kaki. Ada cerita pendek menganai Bus Way dan Metro Mini di Jakarta. Di bus way saya hampir slalu berdiri tapi berdirinya sambil begelantungan ya hampir bisa dibilang yang sering begelantungan di pohon, tapi ada juga yang lebih anarkis sewaktu naik metro mini, dimana metro mininya jalan semau dia kayak yang buat jalannya supir metro mini, pas wktu supir bawa metro mininya udah kayak bawa mobil yang isi nya kardus kosong ngak mikir apaya tu sopir klo yang dibawanya manusia bukan kardus, metro mininya main hajar aja tanpa mikir apa-apa sampai2 pembatas bus way dilewatinya, wah...wah.... pantesan jakarta macet yang bawa kendaraannya ngak ada yang tertib.

Pokonya selama dijakarta banyak hal yang gw pelajari dan macem-macem lah, saya dan Ketum balik ke jogja hari kamis malem dimana sebagi oleh-oleh dari jakrta kami menghajar/mebli buku di pasar senen, ya itung-itung nambah pengetahun dari buku, ya karena gw pikir buku/ilmu adalah sahabat paling setia. Pulang dari Jakarta kami naik kereta api lagi, tapi kali ini bayar/beli tiket di loket bukan di kondektur lagi (wkwkwkkwkwk), singkat cerita kami dapt tiket kereta api ekonomi Progo tapi dapt tiket berdiri ya kgk apalah yang penting ke Jogja, tapi ada tapinya nih dalam pikiran saya ngak jalan kejkt juga pulangnya kejogja ribut aja dikereta, kalo pulang kejogjanya rebutan tempat duduk, tapi kali ini beda bukan sama penumpang tapi oleh penertipan tempat duduk, kami harus duduk bayr dulu + dpt makan, ya Ketum tidak mau bayar dan akhirnya ribut lagi dikrta dan sama sprti waktu jalan ke jkt tpi dalam kasus berbeda. Dan akhirnya begitulah Cerita singkat saya selama melakukan perjalanan untuk perjuangan kami di Organisasi, kami tiba dijogja pagi Jum'at 11/6/10. Banyak hal yang kami lewati di jakrta dan kmi lakukan, sampai-sampai saya nyayi begini nyayinya "KEJAKARTA AKU KAN KEMBALI WALAU BANYAK TRAGEDI YANG KU LEWATI", Kalau mau dengar cerita lebih lengkap bisa komentar atau tanya langsung ke saya atau kirim SMS dengan cara ketik REG MAU TAU kirim ke Neraka, jawaban yang kamu dapat langsung dari Malaikat pencabut nyawa (wkwkwkwkkwkwkwk) "BECANDA". Dan akhirnya saya mengucapkan cukup sekian dan terimakasih.

0 komentar: