Breaking News
Loading...
Kamis, 16 September 2010

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor
menjatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau menjadi kuli di negeri orang
Yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila melihat negeri dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi, dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan.

by: Adhie M Massardi “Mantan Jurubicara Presiden Abdurrachman Wahid” (2009)
nb: Sajak ini dibacakan di halaman kantor KPK, sebagai bagian dari aksi keprihatinan nasional untuk KPK.
Senin, 02 November 2009.

Sajak ini sedikit mencerminkan keadaan Negara Indonesia saat ini, atau jangan-janagan merupakan keadaan Negara  Indonesia saat ini. Memang keadaan Negara ini memang sudah sangat memprihatinkan, reformasi yang telah diusung oleh kalangan Mahasiswa dan golongan muda negara ini seakan disalah artikan oleh segelintir oknum yang haus akan kekuasaan dan mereka setelah mendapat kekuasaan mereka membuat peraturan di Negara ini demi mempertahankan kekuasaannya. Seakan-akan makin banyak aturan yamg dilegalisasikan akan membuat kekuasaan mereka bertahan, tapi ternyata UU atau peraturan yang dibuat oleh mereka salah penempatannya atau tidak tepat bahkan tidak dibutuhkan oleh rakyat bangsa ini.
Dimana kalangan Mahasiswa atau golongan Muda yang dulu sebagai pengontrol Pemerintahan dan wakil rakyatnya di Parlemen saat ini, apakah mereka tidak mau melepas zona kenyaman mereka dan menikmati sifat hidup Hedonisme yang telah menjadi berhala saat ini. Kalau keadaannya saat ini seperti itu, tunggulah suatu saat nanti Negara ini akan mengalami kehancuran. Seakan Kemerdekaan yang telah direbut dan diperjuangakan dari 1928 - sampai saat ini tidak ada artinya lagi, bila Negara ini telah tiada.
Kalangan Mahasiswa atau golongan Muda yang saat ini duduk di Parlemen seakan buta dengan perjuangan mereka dahulu, seakan-akan mereka mengikuti arus golongan tua yang telah lama duduk di Parlemen, mereka hanya peduli akan loby-loby politik, kekuasaan, "plesir" study banding yang tidak jelas untuk apa gunanya, menghambur-hamburkan uang rakyat dengan alasan untuk kinerja mereka yang lebih baik lagi. Sedangakan rakyat bangsa saat ini mengalami keterpurukan disegala bidang, baik ekonomi, hukum, politik, kesehatan,  pertahanan, keamanan, dan lain-lain yang seharusnya diperhatikan oleh mereka.
Kalangan Mahasiswa atau golongan Muda saat ini yang diluar Parlemen, seperti ORMAS dan OK seakan berteriak-teriak demi kepentingan rakyat padahal dibalik itu semua mereka mencari kepentingan untuk golongan mereka sendiri bahkan untuk kepentingan Parpol yang membiayai mereka, mereka seakan bingung untuk siapa mereka berjuang dan apa yang mereka perjuangkan. Seandainya mereka meluruskan niat mereka kembali dan paham apa yang mereka perjuangankan, dan paham mengenai apa tujuan ORMAS atau OK itu didirikan maka cerminan sajak tersebut tidak akan terjadi "sungguh memprihatinkan".
Kalangan Mahasiswa atau golongan Muda seharusnya tidak seharusnya selalu menuntut perubahan, akan tetapi mereka seharusnya menciptakan suatu perubahan dan memberikan solusi mengenai permasalahan yang terjadi di Negara ini dengan intelektual dan perbuatan mereka bukan dengan gaya premanisme atau kaum bar-bar untuk menuntut suatu perubahan yang diinginkan, apabila intelektualisme yang dikedepankan bukan tidak mungkin permaslahan-permaslahan yang dihadapi bangsa pada harii ini dapat terselesaikan dan Bangsa ini menjadi benar-benar Bangsa yang besar bukan Bangsa yang kerdil, ingat REVOLUSI BELUM BERAKHIR...!!!

2 komentar:

Andreas Deny Pedrosa mengatakan...

RODA REVOLUSI AKAN SELALU BERPUTAR KARENA YANG TETAP ADALAH PERUBAHAN. Suatu saat mereka akan dihancurkan oleh keserakahan mereka sendiri.

first zaid #1 (yawm almilad) mengatakan...

Jangan cemaskan apapn sebelum waktunya, terkadang kita menginginkan yang lebih sebelum waktunya; dan jangan takut akan perubahan, kita mungkin kehilangan sesuatu yang baik namun kita akan peroleh sesuatu yang lebih baik lagi.