Breaking News
Loading...
Minggu, 25 Juli 2010

Ide celotehan penulis seakan memaksa penulis untuk menulis hal ini dikarenakan penulis seakan baru mengetahui selain ada Hari Ibu ternyata ada Hari Anak Nasional atau Tanggal Anak Nasional, kenapa penulis menyebut tanggal anak nasional karena hari pada setiap tahun berubah tapi kalau tanggal kan tidak berubah tiap tahunnya, ya cuma sekedar asumsi. Tapi sudah menjadi kebiasaan kita menyebut Hari untuk hal-hal yang dianggap penting dalam kehidupan. Hari Anak Nasional rupanya jatuh pada tanggal 23 Juli, canda dan tawa anak-anak bangsa ini memenuhi siaran-siaran stasiun tv nasional yang dipertontonkan juga melihatkan kebahagiaan yang terpancar dari wajah anak-anak bangsa ini.

Presiden RI juga meresmikan acara acara Hari Anak Nasional tersebut yang diselenggarakan oleh pemerintah yang juga memperingatinya "hanya ingat" dalam acara tersebut ada Menteri-menteri RI yang juga hadir mereka seakan tidak mau ketinggalan mengikuti acara tersebut juga dihadiri oleh sedikit anak-anak bangsa ini karena keterbatasan tempat. Didalam acara tersebut menampilkan tari-tarian budaya, dan bakat-bakat anak bangsa ini dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tertinggi juga dalam acara tersebut Negara RI memberikan penghargaan kepada masyarakat-masyarakat pemerhati dibidang anak dan anak-anak peraih prestasi terbaik yang diberikan oleh menteri-menteri negara dibidang terkait dan lembaga-lembaga negara di bidang anak. Anak-anak bangsa ini adalah anak-anak yang berbakat dan pintar di berbagai bidang, karena bisa kita lihat, dengarkan, dan kita baca yang memberitakan mereka melalui media cetak maupun elektronik bahwa mereka anak-anak bangsa ini mampu bersaing di berbagai kompetisi dalam negeri dan dunia contohnya: Ajang pencarian bakat dan Olimpiade Sains dsb, mereka mampu mengalahkan anak-anak dari perwakilan negara-negara yang katanya memiliki sejarah orang-orang terpintar, seperti negara USA, JAPAN, dan berbagai negara dari kawasan Eropa.

Dari semua sebagian cerita yang telah terekam dari cerita-cerita anak-anak bangsa ini, terdapat berbagai cerita yang miris dari anak-anak bangsa ini. Contohnya seperti masih banyak anak-anak yang tidak mampu mengenyam pendidikan atau sekolah dikarenakan tidak adanya biaya, banyak anak-anak yang juga diliputi kesedihan karena merasa melihat hidup mereka yang kurang sejahtera dan nyaman, juga masih banyak anak-anak yang kelaparan di negara yang katanya subur ini. Masih banyak anak-anak bangsa ini yang mengalami perlakuan kasar atau KDRT terhadap anak juga hak-hak mereka yang dilanggar bahkan oleh orang tua kandungnya sendiri.

Melihat perkembangan anak-anak pada zaman saat ini, dipaksa menikmati acar-acara dewasa yang ditampilkan oleh acara televisi di negara ini, juga mereka dipaksa mendengarkan lagu cinta-cintaan dan ke- putus asaan yang dinyanyikan dan diciptakan oleh yang katanya pencipta lagu terkenal negeri ini. Acara-acara  dan lagu-lagu tersebut tidak mengetahui dampaknya untuk anak-anak bangsa ini, mereka setiap hari dipaksa untuk melihat dan mendengarkan acara-acara konflik, perdebatan politik, gosip, dsb yang tidak pernah mendidik  untuk mereka semua. Ada harapan dari penulis bahwa Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli tersebut, jangan sampai hanya diperingati sebagai ceremony saja, karena biasanya Negara ini hanya upacara saja yang di besar-besarkan tapi setelah upacara tidak terlalu banyak tindakan konkrit dari upacara hari peringatan tersebut. Sudah saatnya kita peduli kepada kehidupan anak-anak bangsa ini "aset bangsa" dimulai dari pendidikan dirumah, baik pendidikan agama, budaya, sains dsb, karena hal-hal tersebut merupakan suatu hal yang kelak berguna bagi bangsa ini. Anak-anak bangsa merupakan generasi perubah bangsa ini dan Negara juga harus memperhatikannya melalui pemerintahan NKRI ini karena permasalahan anak-anak bangsa ini makin banyak yang memprihatinkan, maka dari itu kita semua seluruh Warga Negara RI haruslah turut serta dalam mencari solusi permasalahan-permasalahan tersebut. 

0 komentar: